Nama Jurnal
|
-
|
Volume / Halaman
|
-
|
Judul Jurnal
|
ANALISIS
TERHADAP PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KREDIT PADA PT. BANK EKSPOR INDONESIA
|
Nama Penulis
|
Dharma
Setiawan
|
Tahun Jurnal
|
2007
|
Tujuan Penelitian
|
Memperoleh gambaran umum penerapan manajemen risiko pada
Bank Ekspor Indonesia dimana dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi strategi yang diambil dan kebijakan yang
dijalankan dalam mengelola risiko, khususnya dalam mengelola risiko kredit.
2. Mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan dari kebijakan serta
strategi yang akan dan yang sudah diterapkan dalam mengelola risiko kredit,
termasuk mengindentifikasi hambatan hambatan yang dihadapi Bank dalam
implementasi dan strategi Manajemen Risiko Kredit.
3. Menganalisis atas efektifitas penerapan manajemen risiko
kredit terhadap kualitas portofolio kredit yang dimiliki termasuk memberikan
alternatif solusi pengelolaan manajemen risiko yang baik. Manfaat penelitian
ini adalah dapat menjadi bahan kepada pelaku bisnis di dalam bidang perbankan
pada umumnya, serta pada Bank Ekspor Indonesia khususnya didalam penyusunan
berbagai kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan risiko kredit.
|
Metode
|
Menggunakan metode
brainstorming/diskusi yang pengambilan datanya dengan menggunakan studi
kepustakaan dan studi lapangan. Dalam hal ini dijelaskan cara dalam
melaksanakan kegiatan penelitian yang meliputi pengumpulan data primer dan
sekunder yang dapat diperoleh dari berbagai sumber dan literatur.
|
Variabel Penelitian
|
Variabel
bebas: mengelola risiko kredit, mencari kekuatan dan kelemahan dari kebijakan
tersebut.
Variabel
terikat: manajemen resiko kredit.
|
Hasil Penelitian
|
Sistem
Perkreditan pada Bank Ekspor Indonesia Setelah Penerapan Manajemen Risiko
Kredit
Data Bank Indonesia menyebutkan
indikator kinerja perbankan Indonesia dalam akhir tahun 2001 dilihat dari
nilai NPL (Non Performing Loan)/kredit bermasalah mencapai 43.4 triliun
rupiah dan jumlah bank yang beroperasi mencapai 145 perusahaan. Pada tahun
2002 nilai NPL turun mencapai 33.2 triliun rupiah dan jumlah bank turun
menjadi 141 perusahaan.
Bank Indonesia mengeluarkan peraturan Bank Indonesia nomor
5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang penerapan manajemen risiko bagi bank
umum. Sejalan dengan hal-hal tersebut diatas, Bank Ekspor Indonesia merasa
perlu menetapkan standar-standar
sebagai acuan terhadap pengambilan risiko di sektor perbankan.
Langkah-langkah yang diambil oleh Bank
Ekspor Indonesia untuk meningkatkan kualitas pengelolaan dan pengendalian
risiko dengan cara, membentuk organisasi manajemen risiko yang terdiri dari
komite manajemen risiko dan penyempurnaan divisi manajemen risiko.
Data pada tabel diatas menunjukkan pada tahun 2004 posisi
kredit yang diberikan (gross) sebesar Rp 6,136,377 juta, meningkat sebesar Rp
2,068,503 juta (51%) dibandingkan tahun 2003 sebesar Rp 4,067,874 juta yang
merupakan cerminan dari tetap konsistennya manajemen dalam mengelola kredit.
Dan pada tahun 2005 terjadi penurunan jumlah pinjaman sebesar Rp 1,463,874
juta (23,85 %) atau sebesar Rp 4,672,503 juta. 51%. Penurunan angka
penyaluran kredit tersebut disebabkan karena fasilitas pembiayaan Bank Ekspor
Indonesia lebih bersifat transaksional dimana kredit yang disalurkan kepada
debitur selalu berfluktuasi/naik turun sesuai kebutuhan eksportir dan
ditambah adanya pelunasan fasilitas kredit oleh beberapa debitur dalam kurun
waktu kurang dari satu tahun.
Rasio pendapatan bunga untuk tahun 2004 adalah Rp 354,928
juta, menurun sebesar Rp 112,602 juta atau dalam prosentase perbandingan
terhadap total pinjaman, menurun sebesar 5,71%. Penurunan tersebut terutama
disebabkan oleh menurunnya tingkat suku bunga pinjaman di perbankan pada
umumnya.
ROA dalam tiga tahun terakhir yaitu tahun 2003-2005
mengalami penurunan yang diakibatkan karena pergerakan aset belum dapat menciptakan
bunga secara optimal. ROE juga terdapat penurunan laba bersih pada tahun 2004
sebesar 4% namun tahun 2005 laba
bersih kembali naik 1%.
Apabila ditinjau dari sisi pencapaian NPL selama periode
tahun 2003 hingga tahun 2005, nampak bahwa selama periode tersebut rasio NPL
dapat dipertahankan yaitu dengan rata-rata kurang dari satu persen atau dapat
dilihat pada tahun 2005 yaitu 0.77 %.
Hal ini dapat mencerminkan bahwa Bank selama periode
2000-2005 telah menjaga nilai NPL dibawah ketentuan Bank Indonesia yaitu 5%
dan juga telah mempertahankan CAR diatas batas minimum Bank Indonesia sebesar
8%. Indikasi tersebut mencerminkan bahwa tingkat kesehatan Bank Ekspor
Indonesia selama lima tahun dalam kodisi sehat.
Keadaan ini juga ditambah dari
nilai ROA yang rata-rata keseluruhan jauh diangka negatif, sebagai salah satu
indikasi bahwa bank tersebut masih mendapatkan keuntungan. Indikasi inilah
yang juga mencerminkan adanya kemampuan manajemen dalam mengelola risiko
kredit, sehingga dalam pengelolaanya Bank Ekspor Indonesia dapat menganalisis
serta mencermati risiko kedepan yang akan timbul.
|
Kesimpulan
|
Strategi yang diambil Bank Ekspor Indonesia dalam
implementasi adalah dengan membangun manajemen risiko yang mempertimbangkan
aspek-aspek portofolio management yaitu dengan menetapkan loan exposure
limit, mempergunakan CRMS tools, sebagai alat bantu dalam proses rating, dan
penggunaan rating system dalam menganalisis risiko. Dengan strategi yang baru
tersebut dapat menciptakan kualitas kredit yang lebih baik untuk menghadapi
tantangan kedepan dalam pengelolaan kualitas kredit.
Dari penerapan manajemen risiko terdapat perubahan yang
menjadi kekuatan pada Bank Ekspor Indonesia diantaranya adalah berkurangnya
unsur subyektif dalam pemberian kredit, lebih efektif dalam memetakan risiko
kredit dan penyebaranya dan dapat memberikan gambaran yang lebih akurat
terhadap potensi pasar, lebih akurat dalam penetapan tindakan pencegahan
untuk memperkecil kemungkinan terjadinya risiko.
Penerapan kebijakan manajemen
risiko ini juga mempunyai kelemahan diantaranya,membutuhkan effort yang lebih
besar dibanding metode konvensional (waktu, biaya, perangkat lunak/keras),
memerlukan kontiunitas/konsistensi dalam review dan updating data agar dapat
menghasilkan informasi yang lebih akurat dan data yang digunakan bersifat
historis sehingga penolakan/penerimaan kredit tidak memperhitungkan prospek
usaha.
|
Saran Penelitian
|
Perlu adanya pengembangan sistem penyimpanan data atas
industri yang up to date sehingga data yang digunakan dalam analisis kredit
masih up to date dan diharapkan hasil analisis lebih obyektif.
Meningkatkan kemampuan individu
staff pengelola kredit yang sudah ada dibidang perkreditan baik melalui
inhouse training, workshop, benchmarking study, maupun sertifikasi manajemen
risiko bagi seluruh staff.
|
Pendapat Mengenai Jurnal
|
Startegi baru yang diambil oleh
Bank Ekspor Indonesia dalam pengelolaan kualitas kredit, karena telah
menciptakan kualitas kredit yang lebih baik untuk menghadapi tantangan
kedepan. Selain itu dalam penerapan manajemen resiko seharusnya lebih
meminimalisir kelemahannya, agar dapat menghasilkan informasi yang lebih
akurat dan handal. Maka dengan informasi yang akurat dan handal dapat lebih
efektif dan efisien dalam penerapan manajemen resiko.
|
11. REVIEW JURNAL MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
0 komentar:
Catat Ulasan