Semoga dengan kiat-kiat ini kita juga bisa berhasil seperti para pengusaha yang sudah sukses. Berikut ini adalah kiat-kiat bisnis supaya berhasil.
1. Siapkan Mental
Hal pertama
yang harus disiapkan adalah mental. Mental pengusaha berbeda dengan karyawan. Karyawan
cenderung menghabiskan gaji bulanannya. Sedangkan, pengusaha harus
menginvestasikan sebagian penghasilannya untuk mendapatkan penghasilan yang
lebih besar. Maka, ketika kita sudah memilih untuk membuka usaha,
terapkanlah mental sebagai pengusaha.
2. Siapkan Modal
2. Siapkan Modal
Apapun jenis usahanya, pasti
memerlukan modal. Banyak pengusaha yang mengeluhkan modal. Sebenarnya, tak
perlu dirisaukan. Dengan modal kecil pun kamu sudah bisa membuka usaha.
Besarnya modal tergantung dari besar atau kecilnya usaha yang kamu jalankan.
Banyak usaha yang bisa dimulai dengan modal awal 2-10 juta rupiah. Jika masih kesulitan, ajaklah saudara atau teman untuk berbisnis bersama. Usahakan untuk tidak meminjam ke bank dahulu, sebab di awal usaha, apalagi jika usahanya belum terlalu besar, akan riskan jika sudah terbebani dengan utang.
Banyak usaha yang bisa dimulai dengan modal awal 2-10 juta rupiah. Jika masih kesulitan, ajaklah saudara atau teman untuk berbisnis bersama. Usahakan untuk tidak meminjam ke bank dahulu, sebab di awal usaha, apalagi jika usahanya belum terlalu besar, akan riskan jika sudah terbebani dengan utang.
3. Bidang Usaha
Tentukan bidang usaha yang akan kamu
buka. Kamu bisa memilih bidang usaha yang belum pernah ada atau yang sudah
banyak. Pada awalnya, orang merasa ragu untuk mulai membuka usaha, baik bidang
yang belum pernah ada maupun yang sudah banyak dilakukan.
Membuka usaha di bidang yang belum
pernah ada, belum tentu tidak sukses. Coba kamu lihat Aqua. Awalnya, perusahaan
itu ragu untuk mengeluarkan produk air minum dalam kemasan botol. Saat pertama
kali diperkenalkan, banyak pihak yang merasa produk tersebut tidak akan laku di
pasaran. Apalagi belum pernah ada perusahaan yang menjual produk serupa.
Bahkan, banyak yang benar-benar
yakin produk itu akan gagal. Mereka berpikir untuk apa membeli air minum yang
harganya mahal, kalau bisa memasak sendiri di rumah. Ternyata, produk itu
sukses besar. Bahkan banyak perusahaan lain yang mengekor.
Untuk bidang usaha yang sudah pernah
ada, buatlah ciri khas atau kelebihan yang tidak dimiliki pengusaha lain. Sebagai
contoh adalah butik milik Hughes. Meskipun usaha butik bertebaran di mana-mana,
butik milik Hughes bisa sukses. Sebab, butik itu memiliki ciri khusus yaitu
hanya menjual pakaian berukuran besar.
4. Lokasi
Lokasi merupakan peran penting dalam
membuka usaha. Lokasi yang ramai diyakini akan membuat usahamu cepat dikenal
dan menarik banyak peminat. Pilih lokasi yang strategis, yaitu dekat
dengan tempat aktivitas masyarakat, kantor, sekolah, atau kampus.
Namun, terkadang lokasi bisa
“menipu”. Banyak bidang usaha yang laris manis dan sukses meskipun berada di
tempat yang sepi. Ada juga bidang usaha yang mampu menembus pasar internasional
meskipun barangnya diproduksi dari tempat berlokasi di gang sempit.
Karena itu, pikirkan baik-baik
mengenai lokasi. Untuk usaha yang baru berdiri, jangan ragu untuk memanfaatkan
ruangan yang ada di rumah. Banyak, lho, usaha yang sukses yang berawal dari
garasi rumah.
5. Fokus
Fokuslah pada satu bidang usaha
terlebih dahulu. Banyak pengusaha yang gagal saat mulai berkembang, karena
tidak fokus pada peningkatan bisnis awal, melainkan terlalu banyak ingin
mencoba bidang usaha lain. Sebaiknya, bersabarlah dahulu agar satu bidang
bisnis berjalan hingga sukses. Setelah itu, barulah melebarkan sayap ke bidang
bisnis yang lain.
6. Cari Pelanggan
6. Cari Pelanggan
Kenalkan bidang usahamu ke luar.
Sebarkan informasi barang dagangan atau usaha jasamu ke semua orang, agar bisa
mendapatkan klien.
Caranya bisa melalui promosi
dari mulut ke mulut. Ceritakan bidang usahamu kepada teman dekat. Lalu, mintalah
bantuannya untuk menyebarkan ke teman-temannya. Dengan cara ini akan semakin
banyak orang yang tahu tentang usahamu.
Bisa juga dengan cara membuat brosur
dan menyebarkan dari rumah ke rumah. Cara ini cukup ampuh, lho. Selain brosur,
buatlah plang yang dipasang di depan tempat usaha, serta di tempat-tempat
strategis lainnya.
Selain dua cara itu, bisa juga
dilakukan pemasangan iklan di internet. Di era cyber ini, banyak orang yang
senang berbelanja dengan cara online, atau mencari informasi barang dan jasa
yang dibutuhkan, melalui internet.
7. Cara Berbisnis
Sebenarnya, berbisnis itu mudah,
kok. Contohnya, barang seharga Rp. 1.000. Tugasmu adalah menjualnya dengan
harga lebih dari itu, misalnya Rp. 1.500. Intinya, dari sebuah barang, kamu
bisa menjualnya dengan memperoleh keuntungan. Setelah itu, juallah barang
tersebut sebanyak-banyaknya. Semakin banyak laku, semakin banyak pula
keuntungan yang kamu dapatkan.
8. Pegawai
Pada awal membuka usaha, kamu hanya
membutuhkan sedikit pegawai. Selain kamu sendiri yang mengurus usaha tersebut,
kamu bisa melibatkan suami atau anggota keluarga yang lain untuk ikut
mengelola. Tujuannya agar mereka dapat ikut merasa memiliki usaha tersebut.
Setelah usahamu berkembang, kamu bisa mepekerjakan pegawai tambahan.
9. Perencana Keuangan
Keuangan untuk membuka bidang usaha,
tak hanya terpaku pada modal awal. Ketika usaha sudah berjalan, kamu harus
pandai mengatur alur keluar masuknya uang. Pisahkan keuangan bisnis dengan
keuangan pribadi. Banyak pengusaha yang gagal karena keuangan pribadi dan
bisnis, tercampur aduk.
10. Mulai!
Sudah memikirkan segala sesuatunya?
Kalau begitu, mulailah!
11. Risiko
Membangun bisnis, tentu saja ada
risikonya. Namun, kalau kamu sudah menyadari risikonya, tidak ada yang perlu
dikhawatirkan. Semakin maju usahamu, nama baikmu semakin dipertaruhkan. Karena
itu, sambil menjaga kelangsungan bisnis, kamu juga harus terus menjaga nama
baikmu. Sekali saja nama baikmu tercoreng, saat itu juga usaha yang telah kamu rintis,
bisa hancur berantakan.
12. Antisipasi Kegagalan
Risiko kegagalan dalam berbisnis,
selalu ada. Karena itu kamu dituntut untuk bersikap tegas dan cepat bertindak,
terutama bila melihat sesuatu yang tak beres.
Untuk mengantisipasi kegagalan,
buatlah aturan mengenai pengambilan keuangan. Pemilik usaha memang berhak
mengambil uang dari perusahaan. Tapi, cara pengambilan dan jumlahnya, harus
tersistem dengan jelas.
Begitu pula dengan operasional,
harus memiliki sistem yang baku. Delegasikan tugas-tugas pada pegawai.
Sehingga, apabila kamu berhalangan, bisnis tetap dapat berjalan. Semakin
sedikit campur tangan pemilik dalam usahanya, berarti usaha tersebut semakin
baik.
Sumber:
0 komentar:
Catat Ulasan